Tak Sabar Untuk Bertualang!
Saya sudah tidak sabar untuk segera memulai petualangan saya minggu depan, yaitu berlibur ke Bali. Ya, saya memang menggunakan istilah petualangan karena saya akan berlibur ke Bali sendiri. Tanpa ada yang menemani, mulai dari perencanaan, perjalanan, hingga saat kegiatan di sana. Dan menurut saya ini adalah sebuah petualangan baru yang sangat saya nantikan.
Banyak teman-teman saya yang bertanya dengan heran mengapa saya mau (dengan sengaja) berlibur sendiri. Apalagi ke Bali yang seharusnya tempat untuk bersenang-senang bersama teman atau keluarga. Sebelum saya bercerita tentang alasan saya, baiknya saya ceritakan sedikit tentang pandangan saya dalam menikmati kesendirian :-)
Banyak yang tidak menyadari bahwa ada perbedaan BESAR antara sendiri (alone) dan kesepian (lonely). Yang pertama adalah kondisi secara fisik, yang terakhir adalah kondisi emosional. Anda mungkin dikelilingi oleh banyak teman, tapi Anda tidak merasa dekat dengan satu pun teman Anda. Anda tidak sendiri, tapi Anda kesepian. Saya sering terlihat sedang sendirian, tapi saya sangat jarang merasa kesepian. Saya merasa terhubung dengan orang lain. Bagi seorang ekstrovert yang sangat membutuhkan teman secara fisik, kesendirian akan terasa menyiksa. Sedangkan seorang introvert akan memiliki tingkat kebutuhan yang lebih rendah dalam hal teman secara fisik. Jadi, jangan menilai seberapa kesepian seseorang dari seberapa sendiri orang tersebut. Yang pasti, saya tidak berencana untuk merasa kesepian di Bali :-)
Lantas, apa alasan saya melakukan perjalanan sendiri ke Bali?
Pertama-tama, alasan saya hendak ke Bali bukan untuk bersenang-senang seperti orang pada umumnya. Yang saya maksud bersenang-senang di sana mencakup ke pantai di elatan Bali, berfoto di berbagai lokasi terkenal (saking terkenalnya sampai saya bosan melihat pose yang 'gitu-gitu aja' di lokasi yang itu-itu saja), wisata kuliner, dan belanja. Memang kegiatan-kegiatan ini asyiknya dilakukan dengan teman-teman. Namun coba pikirkan lagi, hal-hal tersebut juga bisa dilakukan oleh seorang saja (kecuali berfoto yang harus meminta bantuan orang tak dikenal).
Dari dulu, saya tidak terlalu tertarik untuk berkunjung ke Bali, karena gambaran saya sebelumnya tentang Bali adalah pantai, pantai, dan pantai. Saya memang punya keinginan untuk ke Bali, namun itu lebih disebabkan oleh olokan teman-teman saya. Saya bosan mendengar "Hah?! Lu belum pernah ke Bali?!" Walaupun sebenarnya mereka harus menyadari bahwa sebagian besar penduduk di luar Jawa belum pernah ke Bali. Mengapa harus ke Bali, padahal penduduk Medan bisa lebih murah ke Malaysia dan Singapura? :-)
Beberapa tahun setelah saya lulus kuliah Teknik Industri saya di Unpar pada tahun 2003, saya membeli sebuah buku import yang diobral di Toko Buku Gramedia. Alasan saya membeli buku ini adalah karena harganya murah (obral) dan merupakan sebuah memoar dari seorang komponis Amerika Serikat bernama Colin McPhee yang tinggal sekitar 8 tahun di Bali pada tahun 1930-an. Saya sangat tertarik dengan apa saja yang dilakukan seorang komponis di Bali. Buku ini berjudul "A House in Bali".
Buku ini membuat saya merasa tiba-tiba jatuh cinta dengan Bali, bukan dengan pantai dan kesenangan dunia yang ditawarkan, melainkan dengan aura mistis dan eksotis dari budaya dan kehidupan di sana yang dengan sangat memukau diceritakan oleh McPhee. Dari sini, mungkin dapat ditebak bahwa Colin bukan tinggal di daerah selatan Bali, melainkan di pusat budaya Bali, yaitu Ubud.
Jadi, itulah alasan mengapa saya hendak ke Bali. Tapi apa alasan saya memilih untuk pergi sendiri? Saya merasa bahwa saya sangat membutuhkan liburan yang menenangkan setelah bertahun-tahun tidak pernah benar- benar berlibur. Dan ini bertepatan juga dengan kelulusan daya dari Magister Manajemen Unpar, dan libur kantor saya selama 19 hari. Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan mencari info sebanyak mungkin, saya pun memutuskan untuk menggunakan 7 hari libur terakhir untuk berkunjung ke Bali.
Karena saya belum pernah ke Bali, saya memutuskan untuk tidak menghabiskan semua waktu saya di Ubud. Setelah mencari berbagai informasi dan ketersediaan penginapan, saya memutuskan untuk tinggal 3 malam di Ubud, dan 3 malam di selatan (1 malam di Kuta dan 2 malam di Sanur). Sanur merupakan pilihan karena Kuta tidak pernah menjadi pilihan utama saya untuk menginap dan Sanur merupakan rekomendari dari teman saya. Satu malam di Kuta lebih disebabkan oleh susah mencari penginapan di tempat yang saya inginkan.
Hal menarik lain yang saya peroleh dalam percarian informasi saya adalah, ternyata bepergian sendirian (solo traveling) adalah hal yang sangat lazim dilakukan di negara lain terutama negara barat. Coba saja cari di Google dengan keyword 'solo travel'. Baca saja beberapa artikel atau blog tentang hal ini, mungkin Anda akan merasa tertarik dan tertantang juga dengan berbagai alasan dan keuntungan dari jalan-jalan sendiri (misalnya tidak usah kompromi atau berselisih dengan teman seperjalanan). Namun solo traveling ini relatif jarang dilakukan oleh orang Asia. Jadi, tidak tidak heran bila banyak yang bertanya kepada saya "Ngapain jalan-jalan sendiri? Jalan-jalan sendiri akan harusnya minimal berdua. Orang-orang pada umumnya pasti ama teman atau keluarga." Saya punya jawaban buat pertanyaan tersebut: saya bukan sekedar 'orang-orang pada umumnya,' saya adalah saya, Hariyanto.. :-)
Untuk memanfaatkan sebaik mungkin waktu saya di Bali nanti, saya telah melakukan 'riset' yang cukup banyak. Bali adalah tujuan wisata yang sangat populer sehingga informasi tentang Bali sangat lah banyak. Mulai dari WikiTravel (http://wikitravel.org/en/Bali), saya mengumpulakn semua wiki tentang semua lokasi di Bali Selatan dan Bali Tengah. Setelah saya kumpulkan dan jadikan sebuah file PDF, hasilnya adalah sebuah guide wiki setebal 182 halaman! Padahal ini belum mencakup seluruh wilayah Bali. Dengan membaca berbagai info dari wiki ini dan juga infor dari TripAdvisor (http://www.tripadvisor.com), saya setidaknya telah mendapatkan gambaran apa saja yang akan saya lakukan di Bali. Dan saya sudah tidak sabar untuk memulai petualangan ini!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home